Tangan Terbuka, Hati Waspada: Tugas Sabhara dalam Melayani Masyarakat

Unit Samapta Bhayangkara (Sabhara) adalah salah satu pilar penting dalam struktur Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang mengemban tugas Sabhara untuk melayani dan mengayomi masyarakat dengan pendekatan humanis namun tetap waspada. Mereka adalah representasi kehadiran negara yang paling dekat dengan warga, hadir di tengah-tengah keramaian maupun kesunyian, memastikan ketertiban dan keamanan publik terjaga. Mengerti tugas Sabhara adalah memahami bagaimana kepolisian berupaya menciptakan lingkungan yang damai dan kondusif bagi setiap individu.

Salah satu tugas Sabhara yang paling dikenal adalah pelaksanaan patroli rutin. Baik itu patroli jalan kaki di area padat seperti pusat perbelanjaan yang buka dari pukul 10.00 hingga 22.00, atau patroli menggunakan kendaraan di pemukiman dan jalan raya, kehadiran petugas Sabhara memiliki efek jera terhadap niat kejahatan. Mereka tidak hanya mencari potensi pelanggaran hukum, tetapi juga siap memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti menolong korban kecelakaan kecil atau mengarahkan jalan bagi yang tersesat. Patroli ini merupakan upaya preventif yang proaktif, menunjukkan bahwa aparat keamanan selalu siaga.

Selain patroli, Sabhara juga memiliki tanggung jawab besar dalam pengamanan berbagai kegiatan masyarakat. Mulai dari acara keagamaan, festival budaya, hingga pertandingan olahraga di stadion yang dapat menampung puluhan ribu penonton, kehadiran Sabhara sangat krusial untuk menjaga ketertiban dan mencegah potensi konflik. Dalam situasi unjuk rasa atau demonstrasi, tugas Sabhara adalah melakukan pengendalian massa dengan persuasif dan terukur, memastikan hak warga untuk menyampaikan pendapat terlindungi, tanpa mengganggu ketertiban umum. Mereka dilatih untuk merespons dengan tenang namun tegas, memastikan situasi tetap aman. Misalnya, dalam pengamanan peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025, pasukan Sabhara bertugas menjaga ketertiban jalannya aksi di depan kantor pemerintahan.

Sabhara juga sering terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ketika terjadi bencana alam seperti banjir bandang atau tanah longsor, mereka adalah salah satu tim pertama yang turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak, mendistribusikan bantuan logistik, dan membantu dalam proses pemulihan. Peralatan yang mereka miliki, seperti perahu karet atau mobil penunjang serbaguna, sangat vital dalam operasi penyelamatan. Pada insiden kebakaran yang terjadi pada Jumat, 12 Juli 2025, tim Sabhara bersama pemadam kebakaran turut serta membantu warga mengamankan barang-barang berharga dan menenangkan situasi.

Pada akhirnya, tugas Sabhara mencerminkan esensi pelayanan kepolisian yang dekat dengan masyarakat. Dengan “tangan terbuka” untuk membantu dan “hati waspada” untuk menjaga keamanan, mereka menjadi jembatan antara aparat penegak hukum dan warga. Dedikasi mereka dalam menjaga ketertiban, mencegah kejahatan, dan memberikan bantuan kapan pun diperlukan, adalah pilar utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bersama.