Di tengah tuntutan masyarakat akan institusi penegak hukum yang bersih dan profesional, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri memegang peranan krusial dalam menjaga marwah Kepolisian Negara Republik Indonesia. Salah satu fungsi utamanya adalah memastikan setiap anggota Polri menjalani pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan ini bukan sekadar formalitas, melainkan mekanisme esensial untuk mencegah penyimpangan, mempertahankan integritas, dan memastikan bahwa anggota Polri selalu menjalankan tugasnya sesuai dengan standar etika dan hukum yang berlaku.
Pemeriksaan berkala ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kepatuhan terhadap kode etik, disiplin pribadi, hingga potensi keterlibatan dalam praktik-praktik ilegal. Tujuannya adalah menciptakan budaya akuntabilitas dan transparansi di tubuh kepolisian. Sebagai contoh, pada hari Selasa, 23 Juli 2024, pukul 08.00 WIB, Bidang Propam Polda Sumatera Utara melaksanakan pemeriksaan mendadak terhadap puluhan anggota Polri di Polsek Medan Kota. Pemeriksaan ini meliputi kelengkapan administrasi, sikap tampang, hingga tes urine untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk pembinaan lebih lanjut.
Pentingnya pemeriksaan berkala ini juga terkait erat dengan upaya Polri dalam membangun kepercayaan publik. Ketika masyarakat melihat bahwa institusi kepolisian serius dalam membersihkan diri dari oknum yang menyimpang, hal ini akan meningkatkan keyakinan terhadap profesionalisme dan integritas anggota Polri. Sebaliknya, kelalaian dalam pengawasan internal dapat merusak citra Polri secara keseluruhan. Berdasarkan laporan Divisi Humas Polri pada akhir tahun 2024, jumlah aduan masyarakat terkait dugaan pelanggaran anggota menurun 15% setelah intensifikasi pemeriksaan dan penindakan oleh Propam, menunjukkan efek positif dari langkah ini.
Selain itu, pemeriksaan ini juga berfungsi sebagai deteksi dini terhadap tekanan atau masalah personal yang mungkin dihadapi oleh anggota Polri. Stres kerja yang tinggi atau masalah pribadi dapat memengaruhi kinerja dan perilaku seorang polisi. Dengan pemeriksaan yang teratur, potensi masalah ini dapat diidentifikasi lebih awal dan dukungan yang diperlukan dapat diberikan, sebelum berujung pada pelanggaran yang lebih serius. Propam bekerja sama dengan unit psikologi kepolisian dalam beberapa kasus, memastikan pendekatan yang komprehensif.
Dengan demikian, pemeriksaan berkala oleh Propam bukan hanya tentang mencari kesalahan, tetapi lebih pada upaya preventif dan pembinaan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk memastikan bahwa setiap anggota Polri dapat menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, profesionalisme, dan pada akhirnya, dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
