Tebo – Aparat kepolisian Polres Tebo, Jambi, bergerak cepat dan berhasil meringkus dua orang sekuriti yang diduga kuat terlibat dalam aksi pengeroyok terhadap seorang warga Suku Anak Dalam (SAD). Penangkapan ini dilakukan menyusul viralnya video yang memperlihatkan tindakan kekerasan tersebut, menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak.
2 Sekuriti Pengeroyok Warga SAD yang belum disebutkan identitasnya secara lengkap ini ditangkap di wilayah Tebo setelah polisi melakukan penyelidikan intensif berdasarkan bukti video dan keterangan saksi. Kapolres Tebo AKBP Mochammad Arri Restiawan membenarkan penangkapan tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk kekerasan, terlebih terhadap kelompok masyarakat rentan seperti warga SAD.
Insiden pengeroyokan ini diduga terjadi di area [sebutkan lokasi spesifik jika diketahui, jika tidak, sebutkan area perkebunan atau perusahaan] di Kabupaten Tebo. Video yang beredar menunjukkan aksi brutal para pelaku terhadap korban, memicu kemarahan dan keprihatinan mendalam. Banyak pihak mengecam tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh para sekuriti tersebut.
Penangkapan kedua sekuriti ini disambut baik oleh berbagai pihak, terutama komunitas SAD dan organisasi masyarakat sipil yang selama iniConcerned dengan isu-isu masyarakat adat. Mereka berharap proses hukum dapat berjalan transparan dan adil, serta memberikan efek jera bagi pelaku dan pihak-pihak lain yang mungkin melakukan tindakan serupa.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman terkait motif pengeroyokan dan kemungkinan adanya pelaku lain. Pemeriksaan terhadap kedua sekuriti yang telah ditangkap terus dilakukan untuk mengungkap secara jelas kronologi kejadian dan tanggung jawab masing-masing pelaku. Kasus pengeroyokan warga SAD oleh sekuriti di Tebo ini menjadi sorotan penting terkait perlindungan hak-hak masyarakat adat dan penegakan hukum yang berkeadilan.
Pihak kepolisian juga berjanji akan mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan profesional. Mereka mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwajib. Keadilan bagi warga SAD yang menjadi korban pengeroyokan ini menjadi prioritas utama, sekaligus menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menghormati hak-hak setiap warga negara, tanpa terkecuali.