Dalam upaya memberantas kejahatan terorisme yang semakin kompleks, kolaborasi Gegana dengan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) menjadi sinergi yang sangat vital. Kedua unit elite Polri ini memiliki spesialisasi yang saling melengkapi, menciptakan kekuatan yang tangguh dalam mendeteksi, mencegah, dan menindak aksi terorisme di Indonesia. Kolaborasi Gegana dan Densus 88 menunjukkan komitmen serius negara dalam menjaga keamanan dan melindungi masyarakat dari ancaman radikalisme.
Densus 88 AT dikenal sebagai ujung tombak dalam penyelidikan dan penindakan terhadap jaringan teroris. Mereka bertugas mengumpulkan informasi intelijen, melacak pergerakan teroris, hingga melakukan penangkapan. Namun, dalam banyak operasi, Densus 88 membutuhkan dukungan teknis dan taktis dari Gegana, terutama jika melibatkan bahan peledak atau ancaman bersenjata. Di sinilah kolaborasi Gegana masuk. Gegana, dengan keahliannya sebagai penjinak bom dan kemampuan anti-teror, akan mengamankan lokasi, menetralisir bahan peledak, dan memberikan perlindungan taktis selama operasi penangkapan.
Sebagai contoh nyata sinergi ini, pada operasi penggerebekan sarang teroris di suatu wilayah terpencil pada tanggal 28 November 2024, tim Densus 88 berhasil melumpuhkan beberapa terduga teroris. Namun, di lokasi ditemukan sejumlah bahan peledak rakitan. Segera setelah itu, tim Gegana Brimob dikerahkan untuk melakukan sterilisasi area dan menjinakkan bom tersebut, memastikan tidak ada korban jiwa tambahan dari ledakan yang tak disengaja. Keterlibatan Gegana dalam proses ini sangat krusial, karena mereka memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh unit lain dalam Polri.
Latihan gabungan dan koordinasi yang intensif antara kedua unit ini juga terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan responsibilitas. Misalnya, setiap tiga bulan, kedua unit ini melakukan simulasi penanganan skenario terorisme kompleks di berbagai kota besar, seperti simulasi pengamanan objek vital pada 17 Mei 2025 di kompleks perkantoran. Latihan ini bertujuan untuk memastikan setiap anggota memahami peran masing-masing dan mampu beroperasi secara mulus di bawah tekanan. Dengan kolaborasi Gegana dan Densus 88 yang solid, Indonesia memiliki pertahanan yang kuat dalam menghadapi ancaman teror, menjaga kedaulatan negara dan keselamatan rakyat.
